Nilai Bansos Rp22,39 Miliar Tak Sesuai Jumlah Sembako, Ini Dalih Dinsos Pinrang
Komentar

Nilai Bansos Rp22,39 Miliar Tak Sesuai Jumlah Sembako, Ini Dalih Dinsos Pinrang

Komentar

Terkini.id, Pinrang — Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Pinrang, rupanya tak berjalan sebagaimana mestinya. Sebab sejumlah warga mengeluhkan, jika nilai dari bantuan yang diperoleh, itu tak sesuai dengan jumlah sembako yang diterima.

Merujuk catatan Kemensos khusus untuk Kabupaten Pinrang, tahun 2021 kemarin tercatat ada sebanyak 18.659 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program BPNT. Satu kepala keluarga atau KPM diberikan bantuan sebesar Rp1,2 juta.

Rp1,2 juta itu, tak diterima dalam bentuk uang. Namun dalam bentuk saldo di dalam sebuah kartu. Atau kini populer disebut dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Saldonya juga terisi secara berkala. Ada yang Rp200 per bulan ada pula Rp600 ribu per tiga bulan. Kartu tersebut pun, hanya bisa digunakan di toko-toko tertentu.

Dikalkulasi dengan total KPM yang ada, berarti tercatat sebanyak Rp22,39 miliar anggaran khusus untuk Kabupaten Pinrang digunakan untuk program BPNT, yang selanjutnya mesti dikonversi menjadi sembako (di toko tertentu), untuk dicairkan atau diterima oleh para KPM.

Hanya saja, anggaran jumbo itu tak sepenuhnya bisa diperoleh sebagaimana mestinya oleh para KPM. Sebab faktanya, nilai bantuan yang diterima tak sesuai dengan jumlah barang yang didapatkan oleh KPM.

Baca Juga

Salah satu keluarga penerima manfaat berinisal UD menceritakan, jika ia termasuk orang yang ikut program BPNT tersebut. Namun ia merasa ada yang janggal dengan nilai bantuan dan jumlah barang yang diperolehnya saat menerima bansos tersebut.

“Saya dua kali ambil bantuan sembako. Dengam nilai masing-masing Rp600 ribu. Tetapi, sepertinya tidak sesuai jumlah yang saya dapat,” keluhnya, Senin 10 Januari 2022.

UD bercerita dalam sekali pengambilan sembako dengan nilai saldo kartu Rp600 ribu, ia memperoleh 3 rak telur lebih 15 biji, lalu beras 3 karung (1 karung berisi 10 kilo), dan juga tahu tempe jika kebagian.

Namun jumlah sembako itu dirasa kurang oleh UD. Ia merinci, jika 1 rak telur lebih 5 biji dia bisa beli sendiri seharga Rp45 ribu. Beras satu karung isi 10 kilogram cukup dengan Rp80 ribu saja. Jadi total Rp125 ribu.

Jika ia menghitung Rp125 ribu tersebut dikali tiga agar sesuai dengan jumlah barang yang diperoleh sebagai bantuan, maka nilanya cuma Rp375 ribu saja. UD merasa ganjal jumlah barang yang sedikit sementara saldo kartu yang habis terpakai terhitung sebesar Rp600 ribu.

“Harusnya kami bisa dapat lebih banyak sembako tapi jadinya cuma segitu. Semoga pemerintah peka dan segera mengusut hal ini,” harap salah satu KPM yang enggan disebutkan namanya itu.

Dikonfirmasi soal itu, Kepala Dinsos Pinrang, Rusli, berdalih, jika pihaknya sudah dan kini masih sedang proses monitoring program bansos yang berjalan. Ia juga mengklaim, telah menyampaikan jangan ada pemotongan hak KPM.

“Kalau bisa yang bersangkutan suruh ke kantor untuk mengadu,” katanya singkat mengakhiri pembicaraan.