Irwan Hamid-Alimin Lepas Tugas, Laju Pertumbuhan Ekonomi Pinrang Jalan Mundur, Begini Statistiknya

Irwan Hamid-Alimin Lepas Tugas, Laju Pertumbuhan Ekonomi Pinrang Jalan Mundur, Begini Statistiknya

AA
Andi Ade Agsa

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Pinrang -- Era kepemimpinan Andi Irwan Hamid bersama Alimin menakhodai Bumi Lasinrang telah resmi berakhir. Sederet prestasi diklaim berhasil ditorehkan oleh pemerintah, namun untuk statistik ekonomi rupanya tidak demikian.

Merujuk catatan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, laju pertumbuhan ekonomi untuk hampir semua kabupaten/kota di Sulsel memang mengalami perlambatan. Cuma beberapa daerah saja yang tidak melambat ekonominya seperti Luwu Timur, Gowa dan Sinjai.

Khusus Bumi Lasinrang di era Irwan Hamid dan Alimin, tahun 2022 Pinrang masuk dalam 10 besar daerah dengan pertumbuhan terendah (4,53 persen). Namun, sepanjang tahun lalu atau 2023 kemarin performa ekonominya justru terjun bebas dan berjalan mundur (2,18 persen).

Nah, dengan catatan buruk itu, kini Pinrang masuk rangking tiga besar dengan laju pertumbuhan terendah, bersama Wajo dan Jeneponto.

Melirik data lima tahun terakhir ini, tren pertumbuhan ekonomi Pinrang memang sangat fluktuatif. Pada masa transisi Andi Aslam Patonangi & Darwis Bastama ke Andi Irwan Hamid & Alimin, pertumbuhan ekonomi Pinrang itu 6,91 persen. Angka itu bahkan lebih tinggi dari torehan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang sekitar 6,53 persen.

Tren jalan mundur dari laju pertumbuhan ekonomi Pinrang selama era Irwan-Alimin ini, didata BPS karena performa ekonomi dari sektor unggulan masyarakat Bumi Lasinrang mengalami turbulensi yang luar biasa.

Sebut saja untuk sektor pertanian, total produksi padi 2023 itu 467.149 ton GKG (gabah kering giling). Angka itu turun 14,77 persen dari capaian sebelumnya yang tembus 548.085 ton GKG.

Sektor perkebunan pun demikian, komoditi unggulan hampir semua negatif pertumbuhannya. Seperti kelapa (-13,99 persen), kopi robusta (-12,87 persen), kakao (-2,68 persen) dan juga kelapa sawit (-57,34 persen).

Sektor perikanan pun dicatat BPS lebih parah dinamikanya. Ekspektasi Pemkab Pinrang untuk melentingkan produksi perikanan budidaya (tambak) pun tak menuai hasil positif. Angkanya justru makin seret dan mengalami kontraksi -26,42 persen.

Dalam agenda pelepasan tugasnya sebagai Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, tak menyinggug sedikit pun soal statistik ekonomi Bumi Lasinrang yang cenderung jalan mundur. Namun ia mengklaim, selama masa pemerintahannya bisa menyeleseikan segala polemik yang terjadi.

"Di awal masa pemerintahan saya bersama wakil bupati, segala sesuatu dapat terseleikan. Termasuk pandemi Covid-19 yang menghantam semua sendi kehidupan," bebernya di Halaman Kantor Bupati Pinrang, Rabu 24 April 2024.

Di tempat yang sama Wakil Bupati Pinrang, Alimin, menambahkan, dalam kurung waktu 5 tahun pemerintahan bersama Irwan Hamid, dirinya merasa suasana kekeluargaan yang sangat mendalam pada setiap proses kebijakan.

"Semoga harmonisasi dan rasa kekeluargaan ini tetap dipertahankan dalam upaya membangum Kabupaten Pinrang ke arah yang lebih baik," pesannya.