Terkini.id, Pinrang — Tanggul penahan bibir Sungai Galang-galang di Desa Pajalele, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang sudah dalam kondisi kritis. Bahkan tercatat, sudah ada beberapa rumah warga yang dievakuasi akibat abrasi.
Kepala Bidang Irigasi Pedesaan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi (SDABK) Kabupaten Pinrang, Husni Nakka, membeberkan, jika kondisi di sana memang perlu diberi atensi. Sebab, sudah terpaut cukup lama tanggul penahan bibir sungai tersebut tak tersentuh penanganan.
“Kalau tidak salah sudah 8 tahun lamanya. Sungai itu merupakan sungai perbatasan antara Sulsel dan Sulbar,” jelasnya, Selasa 5 Juli 2022.
Ia bertutur, jika sudah ada empat rumah warga yang terpaksa di evakuasi di sana. Karena jika curah hujan tinggi, dan kalau ada banjir kiriman, air Sungai Galang-galang sudah pasti meluap sampai ke pemukiman setempat.
“Nah ada satu lagi rumah yang berbahaya kondisinya di sana. Tidak cuma pemukiman sebetulnya, jalan desa di sana pun juga rusak parah. Tanggul penahan bibir juga sudah makin menipis,” bebernya.
- Tata Kelola Sawit di Pinrang akan Diberi Atensi Khusus oleh Disnakbun
- Disnakbun Dorong Kembali Animo Petani Kakao di Pinrang
- Ini Detail Program Pemkab Pinrang yang Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
- Program Disnakbun Pinrang Raih Penghargaan Top 45 Pelayanan Publik
- Disnakbun Pinrang Sukses Tekan Angka PMK Hewan Ternak
Husni mengungkapkan, yang punya wewenang untuk memberi penanganan di sana adalah pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang. Ia pun mengaku, Satker dan juga PPK daru balai telah melakukan kunjungan lokasi.
“Waktu tim dari balai turun, tidak sebatas survei lokasi. Tapi mereka juga langsung melakukan pengukuran. Tahun ini direncanakan untuk dikerjakan, sebagai bentuk penangggulangan terhadap kondisi di Sungai Galang-galang,” tutupnya