Terkini.id, Pinrang — Wakil Bupati Pinrang, Alimin, angkat bicara terkait pengadaan Mobil Kesehatan (Mobkes) yang beberapa waktu lalu, sempat menuai sorotan dari berbagai kalangan.
Alimin mengakui, kalau tidak salah sebetulnya apa yang disuarakan oleh mahasiswa maupun pemuda yang melakukan unjuk rasa terkait mobil pelayanan kesehatan beberapa waktu lalu.
“Khususnya soal SOP mobil pelayanan kesehatan itu sendiri,” imbuhnya, Senin 8 November 2021.
Menurut Alimin, mobil pelayanan kesehatan memang semestinya, cuma digunakan untuk kepentingan warga desa. Misalnya saja, ada warga yang perlu transportasi menuju rumah sakit rujukan atau pelayanan kesehatan lainnya.
“Jangan dipakai pergi pengantin atau hal lainnya. Saya sudah minta kepala dinas terkati (PMD) untuk buat acuannya. Kami telah tekankan. Mobil pelayanan kesehatan mesti digunakan sebagaimana tujuannya,” bebernya.
- Lantik Kades, Bupati Pinrang Pesan Begini untuk Pengelolaan Dana Desa
- Tersangka Baru Kasus Korupsi Anggaran Dana Desa Wiringtasi, Kini Jadi DPO Kejari Pinrang
- Rekomendasi DPRD untuk Copot Kadis PMD Tak Digubris Bupati Pinrang, Ini Penjelasan Sekda
- Demonstran Tuding Dana Desa Digunakan untuk Kepentingan Politik Bupati Pinrang
Lebih jauh, mantan Kadis PMD selama 10 tahun itu menyampaikan, di desa sebetulnya ada dua sumber anggaran. Dana Desa (DD) sendiri berasal dari suntikan dana dari pusat. Sementara Alokasi Dana Desa (ADD) itu berasal dari APBD.
“Nah mobil pelayanan kesehatan itu, pakai ADD,” sebut Alimin.
Ia pun menjabarkan, jika ADD tak hanya digunakan untuk mobil pelayanan kesehatan saja. Itu merupakan salah item saja. Bisa juga digunakan untuk pemberdayaan atau infrastuktur. Ada pun total nilai ADD sendiri yakni 10 persen dari APBD atau lebih kurang Rp74 miliar.