Hasil RDP Kelangkaan BBM di Pinrang, Legislator: SPBU Macorawalie Dilarang Layani Jeriken
Komentar

Hasil RDP Kelangkaan BBM di Pinrang, Legislator: SPBU Macorawalie Dilarang Layani Jeriken

Komentar

Terkini.id, Pinrang — Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kelangkaan BBM di Pinrang telah selesei dilakukan. Salah satu hasilnya, SPBU Macorawalie yang merupakan terbesar di pusat kota Pinrang, itu kini dilarang oleh legislator untuk melayani jeriken.

Anggota Komisi 2 DPRD Pinrang, Andi Pallawagau Kerrang, mengungkapkan, polemik kelangkaan BBM di Pinrang telah menjadi persoalan yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

“Kami paham kalau kuota BBM terbatas sementara kendaraan terus bertambah. Tetapi ini tidak boleh dibiarkan berlanjut. Makanya khusus di pusat kota ini, SPBU Macorawalie jangan lagi melayani jeriken,” tegas Andi Pallawagau saat RDP, Jumat 15 Oktober 2021.

Ia geram dengan pengelola SPBU Macorawalie. Sebelumnya dalam agenda hearing, pihaknya telah mengimbau untuk sementara jangan dulu melayani jeriken, mengingat kondisi BBM belum stabil. Hanya saja, ia kembali mendapatkan hal tersebut terjadi.

“Saya sendiri yang alami. Kita antri berjam-jam. Bahkan ada yang tidak kebagian karena habis. Saya perhatikan sendiri kalau SPBU Macorawalie itu tetap melayani jeriken,” kesal Andi Pallawagau.

Baca Juga

Ia menyampaikan, khusus SPBU Macorawalie yang terletak di pusat kota, hasil rembukan bersama di RDP memutuskan agar tidak lagi melayani jeriken untuk sementara. Lalu untuk delapan SPBU lainnya yang tersebar di Kabupaten Pinrang diimbau untuk tetap melayani jeriken namun ada batasannya.

“Kecuali yang di SPBU Macorawalie, yang lainnya tetap boleh layani jeriken. Asalkan menunjukan surat rekomendasi. Misalnya petani, ada surat dari Dinas Pertanian. Untuk jumlahnya batasi setidaknya sampai 40 liter saja dahulu sampai situasi kembali membaik,” urainya.

Legislator Lainnya, Andi Mulyadi, menambahkan, kalau pihaknya pun curiga ada permainan terkait kelangkaan BBM yang terjadi sekarang.

“Contoh saja, itu SPBU di Bungi, baru 2-3 jam diisi oleh Pertamina langsung habis. Kami pun juga curiga, bukan warga Pinrang tapi orang dari luar yang nikmati jatah kuota Pinrang sehingga cepat habis,” bebernya.

Di tempat yang sama, Pengelola SPBU Macorawalie, Ibrahim Mukti, tak terima dengan hasil RDP tersebut. Ia berharap pihaknya pun diperlakukan sama dengan SPBU lainnya yang tetap boleh melayani jeriken.

“Tapi kami liat situasinya, satu minggu ini BBM sudah kembali normal,” janjinya