Terkini.id, Pinrang — DPRD memberi atensi terkait kondisi SMP 2 Negeri Pinrang dalam penerimaan siswa baru tahun 2021, khususnya mengenai pembayaran baju seragam yang menjadi polemik orang tua di Bumi Lasinrang.
Ketua Komisi I DPRD Pinrang, Muh.Syahrul Sarman, menyampaikan jika beberapa waktu lalu pihaknya telah menggelar agenda hearing dengan memanggil beberapa stakeholder terkait.
“Hearing itu digelar, untuk menindaklanjuti surat yang mewakili orang tua siswa SMP Negeri 2 Pinrang terkait pembayaran baju seragam yang dianggapnya memberatkan orang tua siswa,” terangnya, Kamis 19 Agustus.
Legislator lainnya yakni M.Faizal, yang juga ikut pada agenda itu, mengemukakan, jika banyak hal yang bisa dilakukan untuk memajukan sekolah tanpa melakukan “pemaksaan” kepada orang tua siswa, karena tidak semua orang tua siswa mampu, apalagi saat ini ekonomi masyarakat lagi sulit gara-gara covid-19.
“Kesuksesan sekolah bukan karena keseragaman baju baru, tapi bagaimana kualitas guru, bagaimana memanage sekolah supaya pendidikan bisa terserap bagus untuk memenuhi standar nilai yang dibutuhkan untuk tingkat SMP,” bebernya.
- Tata Kelola Sawit di Pinrang akan Diberi Atensi Khusus oleh Disnakbun
- Disnakbun Dorong Kembali Animo Petani Kakao di Pinrang
- Ini Detail Program Pemkab Pinrang yang Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
- Program Disnakbun Pinrang Raih Penghargaan Top 45 Pelayanan Publik
- Disnakbun Pinrang Sukses Tekan Angka PMK Hewan Ternak
“Jangan sedikit-sedikit uang untuk pendidikan, itu tidak bagus. <span;>untuk baju olah raga, jangan tiap tahun diganti modelnya, supaya kalau mereka tamat sekolah, baju itu masih bisa dipakai oleh adik-adiknya,” bebernya lagi.
Sementara itu, mewakili orang tua siswa, <span;>Hasjuddin AT, menyampaikan, <span;>penetapan harga baju seragam di SMP Negeri 2 Pinrang, sebesar Rp720 ribu untuk laki-laki dan Rp850 ribu untuk perempuan memberatkan sebagian orang tua siswa di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Jangan mereka (siswa) seakan-akan dipaksa membeli baju yang mahal padahal di tempat lain mereka mungkin menemukan baju yang lebih murah atau ada baju kakaknya yang masih mereka bisa pakai,” kesalnya.